arti al hujurat ayat 12 perkata

Hukumbacaan Q.S. al-Hujurat/ 49: 10 dan 12 3. Arti perkata Q.S. al-Hujurat/ 49: 10 dan 12; serta hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), arti kata QS.Al Hujuraat ayat 10 dan 12. Beberapa peserta didik menerjemahkan QS.Al Hujuraat ayat 10 dan 12. creativity colaborate comunicate 105 Menit SegumpalDarah) adalah surah ke- dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah.Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Surah ini dinamai Al 'Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan 'Alaq yang terdapat pada IsiKandungan Surat Al Hujurat Ayat 12, Hukum Tajwid Dan Arti Perkata. KAJIAN QS AL HUJURAT AYAT 10 DAN 12 Tentang Indahnya Persaudaraan - YouTube. Agama Islam “kandungan surat Al-Hujurat ayat 10” PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF SURAT AL-HUJURAT AYAT 11-13 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS BacaanSurah Al Muthaffifin Ayat 1-36 Arab, Latin, dan Artinya. Ini adalah surah yang ke-83, terdiri dari 36 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz ‘Amma dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekah. Surah Al Muthaffifin ini adalah surah yang terakhir turun di Mekkah sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Al Hadits Hadits Read More » Suratal fil, tafsir surat al fil, arti perkata surat al fil, terjemah surat al fil. Arti dan Terjemah Surah Al-Fiil Per-kata, Home Jika mouse diletakkan pada nomor ayat, maka akan muncul terjemah dari ayat tersebut. ( 12 ) Keajaiban ( 25 ) Lagu Islami ( 70 ) Manfaat dan Khasiat ( 39 ) https://groups.google.com/g/nunutv/c/SjNBMRjFwqQ. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Teman-teman pembaca blog poskajian yang berbahagia. Berjumpa lagi kembali dengan kami. Kali ini kami hendak menuliskan arti per kata Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 12 secara lengkap. Mudah-mudahan nanti memberi manfaat yang arti per kata menjadi sesuatu yang penting untuk kita lakukan. Kalau biasanya kita menemui arti dari sebuah ayat secara keseluruhan atau terjemahannya maka untuk saat ini kita melihat arti per katanya. Mengenai segi manfaatnya tentu besar sekali. Dengan kita tahu mengenai arti per kata dari sebuah ayat Al-Quran maka kita menjadi lebih mudah untuk bisa memahaminya. Kemudahan dalam memahami sebuah ayat Al-Quran tentu menjadi sebuah keberuntungan yang besar. Baiklah, mari kita simak langsung arti per kata dari Surat Al-Hujurat ayat 12 berikut wahaiالَّذِيْنَartinya orang-orang yangاٰمَنُواartinya mereka berimanاجْتَنِبُوْاartinya kalian jauhilahكَثِيْرًاartinya banyakمِّنَartinya dariالظَّنِّۖartinya prasangka burukاِنَّartinya sesungguhnyaبَعْضَartinya sebagianالظَّنِّartinya prasangka buruk itu adalahاِثْمٌartinya dosaوَّلَاartinya dan janganlahتَجَسَّسُوْاartinya kalian memata-matai kekurangan orang lainوَلَاartinya dan janganlahيَغْتَبْartinya menggunjingkeburukanبَّعْضُكُمْartinya sebagian dari kalianبَعْضًاartinya terhadap sebagian yang lainاَيُحِبُّartinya apakah sukaاَحَدُكُمْartinya salah seorang di antara kalianاَنْartinya untukيَّأْكُلَartinya memakanلَحْمَartinya dagingاَخِيْهِartinya saudaranya sendiriمَيْتًاartinya yang mati/ bangkaiفَكَرِهْتُمُوْهُartinya tentu kalian merasa jijik kepadanyaوَاتَّقُواartinya dan bertakwa kalianاللّٰهَartinya kepada Allahاِنَّartinya sesungguhnyaاللّٰهَartinya Allahتَوَّابٌartinya Maha Penerima Tobatرَّحِيْمٌ﴿۱۶artinya Maha PenyayangDemikianlah arti atau terjemah per kata dari Surat Al-Hujurat ayat 12. Cukup lengkap dan akan membantu teman-teman pembaca sekalian. Mendapatkan kebaikan dari membaca Al-Quran menjadi harapan tiap insan yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta' dari membaca Al-Quran amatlah luar biasa besarnya. Tidak hanya dirasakan di dunia ini saja. Akan tetapi, di akhirat kelaklah yang sempurna akan diperoleh balasannya. Sampai di sini dulu semoga bermanfaat untuk semuanya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Isi kandungan surat al hujurat ayat 12 dan 13 beserta artinya, isi kandungan, tulisan latin, arti perkata, hikmah, perilaku yang mencerminkan dalam kehidupan sehari hari. – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh, dalam mapel Pelajaran Agama Islam bab Indahnya saling membantu dan hidup rukun terdapat dalil dalam alquran. baca surat al maidah ayat 2 dan 3 isi Kandungan Hikmah dan artinya perkata Untuk mengetahui lebih dalam tentang indahnya saling bantu dan hidup rukun mengacu kepada Buku PAI kelas 6 semester 2 ini berikut penjelasan dan keterangan yang dapat dihimpun. Tulisan Arab surat Al Hujurot ayat 12 dan 13 Teks tulisan arab dari surat dan ayat dimaksud sebagai dalil tolong menolong dan hidup rukun adalah sebagai berikut. Al Hujurat 12 teks Arab يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ Al Hujurat ayat 13 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ Tulisan Latin surat al Hujurat ayat 12 sampai 13 Berikut adalah teks latinnya. Al Hujurat ayat 12 latin Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba’ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba’ḍukum ba’ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm Al Hujurat ayat 13 Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja’alnākum syu’ụbaw wa qabā`ila lita’ārafụ, inna akramakum indallāhi atqākum, innallāha alīmun khabīr. Arti Al Hujurat ayat 12Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. al hujurot 12 Arti Al Hujurat ayat 13Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. al hujurot 13 Arti perkata surat al Hujurat ayat 12 dan 13 Berikut adalah terjemah artinya perkata dari surat al Hujurot ayat 12 dilanjutkan kemudian dengan terjemahan setiap kata surat al Hujurat ayat 13. Silakan disimak Arti perkata surat al Hujurat ayat 12 wahai يَا أَيُّهَاorang-orang yang الَّذِينَberiman آمَنُواjauhilah اجْتَنِبُواkebanyakan كَثِيرًاdari مِنَprasangka الظَّنِّsesungguhnya إِنَّsebagian بَعْضَprasangka الظَّنِّdosa إِثْمٌdan وَjangan لَاkalian memata-matai, mencari kesalahan تَجَسَّسُواdan وَjangan لَاkalian mengumpat يَغْتَبْsebagian kalian بَعْضُكُمْsebagian بَعْضًاapakah menyukai أَيُحِبُّsalah seorang di antara kalian أَحَدُكُمْbahwa أَنْmemakan يَأْكُلَdaging لَحْمَsaudaranya أَخِيهِbangkai, mati مَيْتًاmaka kalian benci/jijik padanya فَكَرِهْتُمُوهُdan bertaqwalah وَاتَّقُواpada Allah اللَّهَsesungguhnya إِنَّAllah اللَّهَMaha Penerima taubat تَوَّابٌMaha Penyayang رَحِيمٌ Sedangkan arti perkata surat al Hujurat ayat 13 adalah sebagai berikut; يٰٓاَيُّهَا wahaiالنَّاسُ manusiaاِنَّا sesungguhnya kamiخَلَقْنٰكُمْ kami menciptakan kalianمِّنْ dariذَكَرٍ laki-lakiوَّاُنْثٰى dan perempuanوَجَعَلْنٰكُمْ dan kami menjadikan kalianشُعُوْبًا berbangsa-bangsaوَّقَبَاۤىِٕلَ dan bersuku-sukuلِتَعَارَفُوْا supaya saling mengenalاِنَّ sesungguhnyaاَكْرَمَكُمْ ia[lk] paling mulia diantara kalianعِنْدَ disisiاللّٰهِ Allahاَتْقٰىكُمْ orang-orang yang paling bertakwa diantara kalianاِنَّ sesungguhnyaاللّٰهَ Allahعَلِيْمٌ sangat mengetahuiخَبِيْرٌ maha mengetahui Isi kandungan ayat Dalam isi kandungan surat al hujurot ayat 12 adalah Allah Swt. mengingatkan kita untuk menjauhi sifat prasangka atau mencari-cari kesalahan orang lain atau bergunjing karena semua perbuatan itu dosa. Allah Swt. menyamakan orang yang suka bergunjing seperti orang yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Tentunya orang tidak suka memakan daging saudaranya yang sudah meninggal. untuk perintah Allah Swt. dan jauhi larangan-Nya, termasuk bergunjing atau menceritakan kejelekan orang melakukan salah dan perbuatan dosa karena telah melanggar larangan Allah Swt, untuk segera bertobat dan bertakwa kepada Allah Swt, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, lagi Maha Penyayang. Isi kandungan surat al Hujurat ayat 13 Allah Swt. menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan. Manusia itu suka berkumpul dan berkelompok sehingga mereka membentuk suatu suku atau bangsa. Dengan saling mengenal, kita akan memahami sifat dan tahu hobi masing-masing. Dengan saling mengenal sesama teman, kita akan terhindar salah paham atau prasangka negatif atau saling bergunjing yang tidak benar. Kondisi ini menjadikan tidak ada di antara kita saling menganggap diri paling benar atau paling baik. Allah Swt. sudah mengingatkan, bahwa sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah Swt. ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti. Hikmah ayat 12 Disebutkan bahwa apabila kita beriman kepada Allah maka untuk menjauhi berprasangka buruk terhadap orang lain karena berprasangka itu dosa besar. Tidak boleh mencari-cari kesalahan orang lain atau bergunjing karena orang yang suka ghibah ibarat memakan daging saudaranya. Yang Termasuk dalam bergunjing yaitu menceritakan kejelekan orang lain. Hikmah ayat 13 orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah orang yang taqwa. Oleh sebab itu, tidak ada artinya menyombongkan diri tanpa beribadah kepada Allah Swt. berikut hikmah yang dikutip dari blog mubaligindonesia Allah swt yang maha kuasa menciptakan manusia berbangsa bangsa dan bersuku-suku dan masing masing memiliki bahasa serta adat istiadat yang surat al Hujurat ayat 13 Allah swt memerintahkan kepada manusia untuk saling mengenal dan menjalin silaturahmi, sinergi, sahingga terciptanya suasana yang seseorang dihadapan Allah swt bukan karena dari nasab dan ketampanan/kecantikan, akan tetapi yang menjadikan manisia mulia disisi Allah adalah karena ketakwaanya. Sumber Rangkuman dan ringkasan al-Hujurāt/4912 mengajarkan agar kita beriman hanya kepada Allah Swt, janganlah berprasangka buruk kepada orang lain karena hal itu dosa al-Hujurāt/4913, mengajarkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah orang yang taqwa. Demikianlah ringkasan berkenaan dengan surat al Hujurat ayat 12 sampai dengan 13 dari segi tulisan arab, teks latin, terjemah dalam bahasa Indonesia dan arti perkata ditambahkan pula hikmah dan isi kandingan ayatnya. Wilujeng dalu, wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ الحجرٰت ١٢Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka buruk kepada manusia yang tidak disertai bukti atau tanda-tanda, sesungguhnya sebagian prasangka, yakni prasangka yang tidak disertai bukti atau tanda-tanda itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain yang sengaja ditutup-tutupi untuk mencemoohnya dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing, yakni membicarakan aib, sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Karena itu hindarilah pergunjingan karena itu sama dengan memakan daging saudara yang telah mati. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat kepada orang yang bertobat, Maha Penyayang kepada orang yang taat.Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa artinya, menjerumuskan kepada dosa, jenis prasangka itu cukup banyak, antara lain ialah berburuk sangka kepada orang mukmin yang selalu berbuat baik. Orang-orang mukmin yang selalu berbuat baik itu cukup banyak, berbeda keadaannya dengan orang-orang fasik dari kalangan kaum muslimin, maka tiada dosa bila kita berburuk sangka terhadapnya menyangkut masalah keburukan yang tampak dari mereka dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain lafal Tajassasuu pada asalnya adalah Tatajassasuu, lalu salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah Tajassasuu, artinya janganlah kalian mencari-cari aurat dan keaiban mereka dengan cara menyelidikinya dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain artinya, janganlah kamu mempergunjingkan dia dengan sesuatu yang tidak diakuinya, sekalipun hal itu benar ada padanya. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? lafal Maytan dapat pula dibaca Mayyitan; maksudnya tentu saja hal ini tidak layak kalian lakukan. Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya maksudnya, mempergunjingkan orang semasa hidupnya sama saja artinya dengan memakan dagingnya sesudah ia mati. Kalian jelas tidak akan menyukainya, oleh karena itu janganlah kalian melakukan hal ini. Dan bertakwalah kepada Allah yakni takutlah akan azab-Nya bila kalian hendak mempergunjingkan orang lain, maka dari itu bertobatlah kalian dari perbuatan ini sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat yakni selalu menerima tobat orang-orang yang bertobat lagi Maha Penyayang kepada mereka yang Swt. melarang hamba-hamba-Nya yang beriman dari banyak berprasangka buruk, yakni mencurigai keluarga dan kaum kerabat serta orang lain dengan tuduhan yang buruk yang bukan pada tempatnya. Karena sesungguhnya sebagian dari hal tersebut merupakan hal yang murni dosa, untuk itu hendaklah hal tersebut dijauhi secara keseluruhan sebagai tindakan diriwayatkan kepada kami dari Amirul Mu’minin Umar ibnul Khattab bahwa ia pernah berkata, "Jangan sekali-kali kamu mempunyai prasangka terhadap suatu kalimat yang keluar dari lisan saudaramu yang mukmin melainkan hanya kebaikan belaka, sedangkan kamu masih mempunyai jalan untuk memahaminya dengan pemahaman yang baik."Abdullah ibnu Majah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abul Qasim ibnu Abu Damrah Nasr ibnu Muhammad ibnu Sulaiman Al-Himsi, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abu Qais An-Nadri, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa ia pernah melihat Nabi Saw. sedang tawaf di ka'bah seraya mengucapkan Alangkah harumnya namamu, dan alangkah harumnya baumu, dan alangkah besarnya namamu, dan alangkah besarnya kesucianmu. Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya kesucian orang mukmin itu lebih besar di sisi Allah Swt. daripada kesucianmu; harta dan darahnya jangan sampai dituduh yang bukan-bukan melainkan hanya baik Majah meriwayatkannya melalui jalur ini secara munfarid tunggal.Malik telah meriwayatkan dari Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Janganlah kamu mempunyai prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka yang buruk itu adalah berita yang paling dusta; janganlah kamu saling memata-matai, janganlah kamu saling mencari-cari kesalahan, janganlah kamu saling menjatuhkan, janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling berbuat makar, tetapi jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang Bukhari meriwayatkannya dari Abdullah ibnu Yusuf, sedangkan Imam Muslim meriwayatkannya dari Yahya ibnu Yahya. Imam Abu Daud meriwayatkannya dari Al-Atabi, dari Malik dengan sanad yang ibnu Uyaynah telah meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Janganlah kalian saling memutuskan persaudaraan, janganlah kamu saling menjatuhkan, janganlah kamu saling membenci, dan janganlah kamu saling mendengki, tetapi jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak dihalalkan bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga Muslim dan Imam Turmuzi meriwayatkannya di dalam kitab sahihnya masing-masing, dan Imam Turmuzi menilainya sahih, melalui riwayat Sufyan ibnu Uyaynah dengan sanad yang Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah Al-Qurmuti Al-Adawi, telah menceritakan kepada kami Bakr ibnu Abdul Wahhab Al-Madani, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Qais Al-Ansari, telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Muhammad ibnu Abur Rijal, dari ayahnya, dari kakeknya Harisah ibnun Nu'man yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Ada tiga perkara yang ketiganya memastikan bagi umatku, yaitu tiyarah, dengki, dan buruk prasangka. Seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara melenyapkannya bagi seseorang yang ketiga-tiganya ada pada dirinya?" Rasulullah Saw. menjawab Apabila kamu dengki, mohonlah ampunan kepada Allah; dan apabila kamu buruk prasangka, maka janganlah kamu nyatakan; dan apabila kamu mempunyai tiyarah pertanda kemalangan, maka teruskanlah Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Zaid yang menceritakan bahwa sahabat Ibnu Mas'ud pernah menerima seorang lelaki yang ditangkap, lalu dihadapkan kepadanya, kemudian dikatakan kepada Ibnu Mas'ud, "Ini adalah si Fulan yang jenggotnya meneteskan khamr yakni dia baru saja minum khamr." Maka Ibnu Mas'ud menjawab, "Sesungguhnya kami dilarang memata-matai orang lain. Tetapi jika ada bukti yang kelihatan oleh kita, maka kita harus menghukumnya." Ibnu Abu Hatim menjelaskan nama lelaki tersebut di dalam riwayatnya, dia adalah Al-Walid ibnu Uqbah ibnu Abu Mu' Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Lais, dari Ibrahim ibnu Nasyit Al-Khaulani, dari Ka'b ibnu Alqamah, dari Abul Haisam, dari Dajin juru tulis Uqbah yang menceritakan bahwa ia pernah berkata kepada Uqbah, "Sesungguhnya kami mempunyai banyak tetangga yang gemar minum khamr, dan aku akan memanggil polisi untuk menangkap mereka." Uqbah menjawab, "Jangan kamu lakukan itu, tetapi nasihatilah mereka dan ancamlah mereka." Dajin melakukan saran Uqbah, tetapi mereka tidak mau juga berhenti dari minumnya. Akhirnya Dajin datang kepada Uqbah dan berkata kepadanya, "Sesungguhnya telah kularang mereka mengulangi perbuatannya, tetapi mereka tidak juga mau berhenti. Dan sekarang aku akan memanggil polisi susila untuk menangkap mereka." Maka Uqbah berkata kepada Dajin, "Janganlah kamu lakukan hal itu. Celakalah kamu, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda'Barang siapa yang menutupi aurat orang mukmin, maka seakan-akan pahalanya sama dengan orang yang menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup dari kuburnya'.”Imam Abu Daud dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis Al-Lais ibnu Sa'd dengan sanad dan lafaz yang semisal. Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Rasyid ibnu Sa'd, dari Mu'awiyah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw. bersabdaSesungguhnya bila kamu menelusuri aurat orang lain, berarti kamu rusak mereka atau kamu hampir buat mereka menjadi Darda mengatakan suatu kalimat yang ia dengar dari Mu'awiyah dari Rasulullah Saw.; semoga Allah Swt. menjadikannya bermanfaat. Imam Abu Daud meriwayatkannya secara munfarid, melalui hadis As-Sauri dengan sanad yang Daud mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Amr Al-Hadrami, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Iyasy telah menceritakan kepada kami Damdam ibnu Zur'ah, dan ibnu Ubaid, dari Jubair ibnu Nafir, Kasir ibnu Murrah, Amr ibnul Aswad, Al-Miqdam ibnu Ma'di Kariba dan Abu Umamah dan Nabi Saw. yang telah bersabda Sesungguhnya seorang amir itu apabila mencari-cari kesalahan rakyatnya, berarti dia membuat mereka Allah Swt.dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Al-Hujurat 12Yakni sebagian dari kalian terhadap sebagian yang lain. Lafaz tajassus pada galibnya umumnya menunjukkan pengertian negatif buruk, karena itulah mata-mata dalam bahasa Arabnya disebut jaras. Adapun mengenai lafaz tahassus pada umumnya ditujukan terhadap kebaikan, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman Allah Swt. yang menceritakan perihal Nabi Ya'qub yang telah mengatakan kepada putra-putranyaHai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Yusuf 87Tetapi adakalanya lafaz ini digunakan untuk pengertian negatif, seperti pengertian yang terdapat di dalam hadis sahih, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabdaJanganlah kalian saling memata-matai dan janganlah pula saling mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah pula saling membenci dan janganlah pula saling menjatuhkan, tetapi jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang mengatakan bahwa tajassus ialah mencari-cari kesalahan pihak lain, dan tahassus ialah mencari-cari berita suatu kaum, sedangkan yang bersangkutan tidak mau beritanya itu terdengar atau disadap. Tadabur artinya menjerumuskan atau menjatuhkan atau membuat makar. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim. Firman Allah Swt.dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Al-Hujurat 12Ini larangan mempergunjingkan orang lain. Hal ini ditafsirkan oleh Nabi Saw. melalui sabdanya yang mengatakan bahwa gibah ialahKamu gunjingkan saudaramu dengan hal-hal yang tidak disukainya. Lalu ditanyakan, "Bagaimanakah jika apa yang dipergunjingkan itu ada padanya?" Rasulullah Saw. menjawab Jika apa yang kamu pergunjingkan itu ada padanya, berarti kamu telah mengumpatnya; dan jika apa yang kamu pergunjingkan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah Turmuzi meriwayatkannya dari Qutaibah, dari Ad-Darawardi dengan sanad yang sama, dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini sahih. Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Bandar, dari Gundar, dari Syu'bah, dari Al-Ala. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Umar Masruq, Qatadah, Abu Ishaq, dan Mu'awiyah ibnu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Sufyan, bahwa telah menceritakan kepadaku Ali ibnul Aqmar, dari Abu Huzaifah, dari Aisyah yang mengatakan bahwa ia pernah mengatakan kepada Nabi Saw. perihal keburukan Safiyyah. Selain Musaddad menyebutkan bahwa Safiyyah itu wanita yang pendek. Maka Nabi Saw. bersabda Sesungguhnya kamu telah mengucapkan suatu kalimat yang berdosa; seandainya kalimat itu dilemparkan ke dalam laut, tentulah dia dapat mencemarinya. Siti Aisyah menyebutkan bahwa lalu ia menceritakan perihal seseorang kepada Nabi Saw. Maka Nabi Saw. bersabda Aku Tidak Suka bila aku menceritakan perihal seseorang, lalu aku mendapatkan anu dan anu yakni dosa.Imam Turmuzi meriwayatkannya melalui hadis Yahya Al-Qattan, Abdur Rahman ibnu Mahdi, dari Waki'. Ketiga-tiganya dari Sufyan As-Sauri, dari Ali ibnul Aqmar, dari Abu Huzaifah Salamah ibnu Suhaib Al-Arhabi, dari Aisyah dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abusy Syawarib, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid ibnu Ziad, telah menceritakan kepada kami Sulaiman Asy-Syaibani, telah menceritakan kepada kami Hassan ibnul Mukhariq, bahwa pernah seorang wanita menemui Siti Aisyah di dalam rumahnya. Ketika wanita itu berdiri dan bangkit hendak keluar, Siti Aisyah berisyarat kepada Nabi Saw. dengan tangannya yang menunjukkan bahwa wanita itu pendek. Maka Nabi Saw. bersabda Engkau telah atau mengumpat adalah perbuatan yang haram menurut kesepakatan semua ulama, tiada pengecualian kecuali hanya terhadap hal-hal yang telah diyakini kemaslahatannya, seperti dalam hal jarh dan ta'dil yakni istilah ilmu mustalahul hadis yang menerangkan tentang predikat para perawi seorang demi seorang serta dalam masalah nasihat. Seperti sabda Nabi Saw. ketika ada seorang lelaki pendurhaka meminta izin masuk menemuinya. Maka bersabdalah beliauIzinkanlah dia masuk, dia adalah seburuk-buruk saudara satu seperti sabda Nabi Saw. kepada Fatimah binti Qais yang dilamar oleh Mu'awiyah dan Abdul Jahm. Maka Nabi Saw. bersabda kepadanya memberinya nasihatAdapun Mu'awiyah, maka dia adalah seorang yang miskin, sedangkan Abul Jahm adalah seorang yang tidak pernah menurunkan tongkatnya dari pundaknya yakni suka memukul istrinya.Hal-hal lainnya yang bertujuan semisal diperbolehkan pula. Sedangkan yang selain dari itu tetap diharamkan dengan sangat, dan ada peringatan yang keras terhadap pelakunya. Karena itulah maka Allah Swt. menyerupakan pelakunya sebagaimana memakan daging manusia yang telah mati. Hal ini diungkapkan oleh Allah Swt. melalui firman-NyaSukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Al-Hujurat 12Yakni sebagaimana kamu tidak menyukai hal tersebut secara naluri, maka bencilah perbuatan tersebut demi perintah syara', karena sesungguhnya hukuman yang sebenarnya jauh lebih keras daripada yang digambarkan. Ungkapan seperti ayat di atas hanyalah untuk menimbulkan rasa antipati terhadap perbuatan tersebut dan sebagai peringatan agar tidak dikerjakan. Perihalnya sama dengan apa yang dikatakan oleh Rasulullah Saw. sehubungan dengan seseorang yang mencabut kembali hibahnyaseperti anjing yang muntah, lalu memakan kembali sebelum itu beliau Saw. telah bersabda"لَيْسَ لَنَا مَثَلُ السَّوْءِ"Tiada bagi kami perumpamaan yang disebutkan di dalam kitab-kitab sahih, hasan, dan musnad melalui berbagai jalur, bahwa Rasulullah Saw. dalam haji wada'nya mengatakan dalam khitbah-nyaSesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan kalian diharamkan atas kalian sebagaimana kesucian hari, bulan, dan negeri kalian Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Wasil ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Asbath ibnu Muhammad, dari Hisyam ibnu Sa'd, dari Zaid ibnu Aslam, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Diharamkan atas orang muslim harta, kehormatan, dan darah orang muslim lainnya. Cukuplah keburukan bagi seseorang bila ia menghina saudara Turmuzi telah meriwayatkan pula hadis ini dari Ubaid ibnu Asbat ibnu Muhammad, dari ayahnya dengan sanad yang sama; dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan garib. Telah menceritakan pula kepada kami Usman ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Al-Aswad ibnu Amir, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar ibnu Iyasy, dari Al-A'masy, dari Sa'id ibnu Abdullah ibnu Khadij, dari Abu Burdah Al-Balawi yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Hai orang-orang yang iman dengan lisannya, tetapi iman masih belum meresap ke dalam kalbunya, janganlah kalian menggunjing orang-orang muslim, dan jangan pula kalian menelusuri aurat mereka. Karena barang siapa yang menelusuri aurat mereka, maka Allah akan balas menelusuri auratnya. Dan barang siapa yang ditelusuri auratnya oleh Allah, maka Allah akan mempermalukannya di dalam Abu Daud meriwayatkan hadis ini secara tunggal. Hal yang semisal telah diriwayatkan pula melalui Al-Barra ibnu Azib; untuk itu Al-Hafiz Abu Ya'la mengatakan di dalam kitab musnadnya telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Dinar, telah menceritakan kepada kami Mus'ab ibnu Salam, dari Hamzah ibnu Habib Az-Zayyat, dari Abu Ishaq As-Subai'i, dari Al-Barra ibnu Azib yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. berkhotbah kepada kami sehingga suara beliau terdengar oleh kaum wanita yang ada di dalam kemahnya atau di dalam rumahnya masing-masing. Beliau Saw. bersabda Hai orang-orang yang beriman dengan lisannya, janganlah kalian menggunjing orang-orang muslim dan jangan pula menelusuri aurat mereka. Karena sesungguhnya barang siapa yang menelusuri aurat saudaranya, maka Allah akan membalas menelusuri auratnya. Dan barang siapa yang auratnya ditelusuri oleh Allah, maka Dia akan mempermalukannya di dalam lain dari Ibnu Umar Abu Bakar alias Ahmad ibnu Ibrahim Al-Ismaili mengatakan telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Najiyah, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Aksam, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl ibnu Musa Asy-Syaibani, dari Al-Husain ibnu Waqid, dari Aufa ibnu Dalham, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Hai orang-orang yang beriman dengan lisannya, tetapi iman masih belum meresap ke dalam hatinya, janganlah kalian menggunjing orang-orang muslim, dan jangan pula menelusuri aurat mereka mencari-cari kesalahan mereka. Karena sesungguhnya barang siapa yang gemar menelusuri aurat orang-orang muslim, maka Allah akan menelusuri auratnya. Dan barang siapa yang auratnya telah ditelusuri oleh Allah, maka Allah akan mempermalukannya, sekalipun ia berada di dalam tandunya. Dan pada suatu hari Ibnu Umar memandang ke arah Ka'bah, lalu berkata, "Alangkah besarnya engkau dan alangkah besarnya kehormatanmu, tetapi sesungguhnya orang mukmin itu lebih besar kehormatannya daripada engkau di sisi Allah."Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Haiwah ibnu Syiraih, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, dari Ibnu Sauban,dari ayahnya, dari Mak-hul, dari Waqqas ibnu Rabi'ah, dari Al-Miswar yang menceritakan kepadanya bahwa Nabi Saw. pernah bersabda Barang siapa yang memakan daging seorang muslim yakni menggunjingnya sekali makan gunjing, maka sesungguhnya Allah akan memberinya makanan yang semisal di dalam neraka Jahanam. Dan barang siapa yang memakaikan suatu pakaian terhadap seorang muslim yakni menghalalkan kehormatannya, maka Allah akan memakaikan kepadanya pakaian yang semisal di dalam neraka Jahanam. Dan barang siapa yang berdiri karena ria dan pamer terhadap seseorang, maka Allah akan memberdirikannya di tempat pamer dan ria kelak di hari Abu Daud meriwayatkan hadis ini secara munfarid. Telah menceritakan pula kepada kami Ibnu Musaffa, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah dan Abul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Safwan, telah menceritakan kepadaku Rasyid ibnu Sa'd dan Abdur Rahman ibnu Jubair, dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Mengapa mereka memakan daging orang lain menggunjing orang lain dan menjatuhkan kehormatan orang-orang lain?Imam Abu Daud meriwayatkannya secara munfarid. Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abul Mugirah Abdul Quddus ibnul Hajjaj Asy-Syami dengan sanad yang Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdah, telah menceritakan kepada kami Abu Abdus Samad ibnu Abdul Aziz Al-Ummi, telah menceritakan kepada kami Abu Harun Al-Abdi, dari Abu Sa'id Al-Khudri yang mengatakan bahwa kami pernah berkata, "Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepada kami apa yang telah engkau lihat dalam perjalanan Isra malammu." Maka di antara jawaban beliau Saw. menyebutkan bahwa kemudian aku dibawa menuju ke tempat sejumlah makhluk Allah yang banyak terdiri dari kaum laki-laki dan wanita. Mereka diserahkan kepada para malaikat yang berupa kaum laki-laki yang dengan sengaja mencomot daging lambung seseorang dari mereka sekali comot sebesar terompah, kemudian mereka jejalkan daging itu ke mulut seseorang lainnya dari mereka. Lalu dikatakan kepadanya, "Makanlah ini sebagaimana dahulu kamu makan," sedangkan ia menjumpai daging itu adalah bangkai. Jibril mengatakan, "Hai Muhammad, tentu saja itu menjijikannya, tetapi dipaksakan kepadanya untuk memakannya." Aku bertanya, "Hai Jabrail, siapakah mereka itu?" Jibril menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang suka menggunjing dan mencela serta mengadu domba orang-orang lain." Lalu dikatakan, "Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya." Dan orang tersebut tidak suka memakannya tetapi dipaksakan kepadanya. Demikianlah hadis secara ringkasnya, sedangkan secara panjang lebarnya telah kami kemukakan pada permulaan tafsir surat diriwayatkan oleh Al-Hafiz Al-Baihaqi melalui, hadis Yazid ibnu Harun menceritakan kepada kami Sulaiman At-Taimi yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar seorang lelaki bercerita di Majelis Abu usman An-Nahdi, dari Ubaid maula Rasulullah Saw. Bahwa di masa Rasulullah Saw. pernah ada dua orang wanita puasa, lalu seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw. melaporkan, "Wahai Rasulullah, di sini ada dua orang wanita yang puasa, tetapi keduanya hampir saja mati karena kehausan," perawi mengatakan bahwa ia merasa yakin penyebabnya adalah karena teriknya matahari di tengah hari. Rasulullah Saw. berpaling darinya atau diam tidak menjawab. Lelaki itu kembali berkata, "Wahai Nabi Allah, demi Allah, sesungguhnya keduanya sekarat atau hampir saja sekarat." Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Panggillah keduanya," lalu keduanya datang. Maka didatangkanlah sebuah wadah atau mangkuk, dan Nabi Saw. berkata kepada salah seorang wanita itu, "Muntahlah!" Wanita itu mengeluarkan muntahan darah dan nanah sehingga memenuhi separo wadah itu. Kemudian Nabi Saw. berkata kepada wanita lainnya, "Muntahlah!" Lalu wanita itu memuntahkan nanah, darah, muntahan darah kental, dan lainnya hingga wadah itu penuh. Kemudian Nabi Saw. bersabda Sesungguhnya kedua wanita ini puasa dari apa yang dihalalkan oleh Allah bagi keduanya, tetapi keduanya tidak puasa dari apa yang diharamkan oleh Allah atas keduanya; salah seorang dari keduanya mendatangi yang lain, lalu keduanya memakan daging orang lain menggunjingnya.Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Yazid ibnu Harun dan Ibnu Abu Addi, keduanya dari Salman ibnu Sauban At-Taimi dengan sanad yang semisal dan lafaz yang sama atau semisal. Kemudian Imam Ahmad meriwayatkannya pula melalui hadis Musaddad, dari Yahya Al-Qattan, dari Usman ibnu Giyas, telah menceritakan kepadaku seorang lelaki yang menurutku dia berada di majelis Abu Usman, dari Sa'd maula Rasulullah Saw., bahwa mereka diperintahkan untuk puasa, lalu di tengah hari datanglah seorang lelaki dan berkata, "Wahai Rasulullah, Fulanah dan Fulanah telah payah sekali," tetapi Nabi Saw. berpaling darinya; hal ini berlangsung sebanyak dua atau tiga kali. Pada akhirnya Rasulullah Saw. bersabda, "Panggilah keduanya." Maka Nabi Saw. datang membawa panci atau wadah, dan berkata kepada salah seorang dari kedua wanita itu, "Muntahlah." Wanita itu memuntahkan daging, darah kental, dan muntahan. Lalu Nabi Saw. berkata kepada wanita yang lainnya, "Muntahlah." Maka wanita itu memuntahkan hal yang sama. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda Sesungguhnya kedua wanita ini puasa dari apa yang dihalalkan oleh Allah bagi keduanya, tetapi keduanya tidak puasa dari apa yang diharamkan oleh Allah bagi keduanya. Salah seorang dari keduanya mendatangi yang lain, lalu keduanya terus-menerus memakan daging orang lain menggunjingnya hingga perut keduanya penuh dengan Baihaqi mengatakan bahwa demikianlah bunyi teks yang diriwayatkan dari Sa'd. Tetapi yang pertama yaitu Ubaid adalah yang paling Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnud Dahhak ibnu Makhlad, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Asim, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, telah menceritakan kepadaku Abuz Zubair, dari salah seorang anak Abu Hurairah, bahwa Ma'iz datang kepada Rasulullah Saw., lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah berzina." Rasulullah Saw. berpaling darinya hingga Ma'iz mengulangi ucapannya sebanyak empat kali, dan pada yang kelima kalinya Rasulullah Saw. balik bertanya, "Kamu benar telah zina?" Ma'iz menjawab, "Ya." Rasulullah Saw. bertanya, "Tahukah kamu apakah zina itu?" Ma'iz menjawab, "Ya, aku lakukan terhadapnya perbuatan yang haram, sebagaimana layaknya seorang suami mendatangi istrinya yang halal." Rasulullah Saw. bertanya, "Apakah yang engkau maksudkan dengan pengakuanmu ini?" Ma'iz menjawab, "Aku bermaksud agar engkau menyucikan diriku dari dosa zina." Maka Rasulullah Saw. bertanya, "Apakah engkau memasukkan itumu ke dalam itunya dia, sebagaimana batang celak dimasukkan ke dalam wadah celak dan sebagaimana timba dimasukkan ke dalam sumur?" Ma'iz menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Maka Rasulullah Saw. memerintahkan agar Ma'iz dihukum rajam, lalu Ma'iz dirajam. Kemudian Nabi Saw. mendengar dua orang lelaki berkata. Salah seorang darinya berkata kepada yang lain temannya, "Tidakkah engkau saksikan orang yang telah ditutupi oleh Allah, tetapi dia tidak membiarkan dirinya hingga harus dirajam seperti anjing dirajam?" Kemudian Nabi Saw. berjalan hingga melalui bangkai keledai, lalu beliau Saw. bersabda, "Dimanakah si Fulan dan si Fulan? Suruhlah keduanya turun dan memakan bangkai keledai ini." Keduanya menjawab, "Semoga Allah mengampunimu, ya Rasulullah, apakah bangkai ini dapat dimakan?" Nabi Saw. menjawab Apa yang kamu berdua katakan tentang saudaramu tadi jauh lebih menjijikkan daripada bangkai keledai ini rasanya. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan­Nya, sesungguhnya dia sekarang benar-benar berada di sungai-sungai surga menyelam di hadis sahihImam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdus Samad, telah menceritakan kepadaku Wasil maula Ibnu Uyaynah, telah menceritakan kepadaku Khalid ibnu Urfutah, dari Talhah ibnu Nafi', dari Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan bahwa ketika kami bersama Nabi Saw., lalu terciumlah oleh kami bau bangkai yang sangat busuk. Maka Rasulullah Saw. bersabda Tahukah kalian, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang suka menggunjing orang lain. Jalur lain. Abdu ibnu Humaid mengatakan di dalam kitab musnadnya, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Asy'as, telah menceritakan kepada kami Al-Fudail ibnu Iyad, dari Sulaiman ibnu Abu Sufyan alias Talhah ibnu Nafi', dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa ketika kami bersama Nabi Saw. dalam suatu perjalanan, tiba-tiba terciumlah bau yang sangat busuk. Maka Nabi Saw. bersabda Sesungguhnya sejumlah orang-orang munafik telah menggunjing seseorang dari kaum muslim, maka hal tersebutlah yang menimbulkan bau yang sangat busuk ini. Dan barangkali beliau Saw. bersabda Karena itulah maka tercium bau yang sangat busuk ini. As-Saddi mengatakan sehubungan dengan firman Allah Swt. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Al-Hujurat 12 Ia merasa yakin bahwa Salman ketika berjalan bersama dua orang sahabat Nabi Saw. dalam suatu perjalanan sebagai pelayan keduanya dan meringankan beban keduanya dengan imbalan mendapat makan dari keduanya. Pada suatu hari ketika semua orang telah berangkat, sedangkan Salman tidak ikut berangkat bersama mereka melainkan tertidur, lalu kedua temannya itu menggunjingnya. Kemudian keduanya mencari Salman, tetapi tidak menemukannya. Akhirnya kedua teman Salman membuat kemah dan keduanya mengatakan seraya menggerutu, "Tiada yang dikehendaki oleh Salman atau budak ini selain dari yang enaknya saja, yaitu datang tinggal makan dan kemah sudah dipasang." Ketika Salman datang, keduanya mengutus Salman kepada Rasulullah Saw. untuk meminta lauk pauk. Maka Salman pun berangkat hingga datang kepada Rasulullah Saw. seraya membawa wadah lauk pauk. Lalu Salman berkata, "Wahai Rasulullah, teman-temanku telah menyuruhku untuk meminta lauk pauk kepada engkau, jika engkau mempunyainya." Rasulullah Saw. bersabda Apakah yang dilakukan oleh teman-temanmu dengan lauk pauk, bukankah mereka telah memperoleh lauk pauk? Maka Salman kembali kepada kedua temannya dan menceritakan kepada mereka apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah Saw. Kemudian keduanya berangkat hingga sampai ke tempat Rasulullah Saw., lalu berkata, "Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan hak, kami belum makan sejak pertama kali kami istirahat." Rasulullah Saw. bersabda Sesungguhnya kamu berdua telah mendapat lauk pauk dari Salman karena gunjinganmu terhadapnya. Lalu turunlah firman Allah Swt. Sukakah seseorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Al-Hujurat 12 Sesungguhnya Salman saat itu sedang Allah Swt.Dan bertakwalah kepada Allah. Al-Hujurat 12dengan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kalian dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya, maka merasalah diri kalian berada dalam pengawasan-Nya dan takutlah kalian Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Al-Hujurat 12Yakni Maha Penerima tobat terhadap orang yang mau bertobat kepada-Nya, lagi Maha Penyayang kepada orang yang kembali ke jalan-Nya dan percaya ulama mengatakan bahwa cara bertobat dari menggunjing orang lain ialah hendaknya yang bersangkutan bertekad untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Akan tetapi, apakah disyaratkan menyesali perbuatannya yang telah lalu itu? Masalahnya masih diperselisihkan. Dan hendaknya pelakunya meminta maaf kepada orang yang lainnya mengatakan bahwa tidak disyaratkan meminta maaf dari orang yang digunjingnya, karena apabila dia memberitahu kepadanya apa yang telah ia lakukan terhadapnya, barangkali hatinya lebih sakit daripada seandainya tidak diberi tahu. Dan cara yang terbaik ialah hendaknya pelakunya membersihkan nama orang yang digunjingnya di tempat yang tadinya dia mencelanya dan berbalik memujinya. Dan hendaknya ia membela orang yang pernah digunj ingnya itu dengan segala kemampuan sebagai pelunasan dari apa yang dilakukan terhadapnya sebelum Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnul Hajjaj, telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Ayyub, dari Abdullah ibnu Sulaiman, bahwa Ismail ibnu Yahya Al-Mu'afiri pernah menceritakan kepadanya bahwa Sahl ibnu Mu'az ibnu Anas Al-Juhani telah menceritakan kepadanya dari ayahnya, dari Nabi Saw. yang telah bersabda Barang siapa yang membela seorang mukmin dari orang munafik yang menggunjingnya, maka Allah mengirimkan malaikat kepadanya untuk melindungi dagingnya kelak di hari kiamat dari api neraka Jahanam. Dan barang siapa yang menuduh seorang mukmin dengan tuduhan yang ia maksudkan mencacinya, maka Allah menahannya di jembatan neraka Jahanam hingga ia mencabut kembali apa yang dituduhkannya Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnus Sabah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Al-Lais, telah menceritakan kepadakuVahya ibnu Sahm, dia pernah mendengar Ismail ibnu Basyir mengatakan bahwa ia pernah mendengar Jabir ibnu Abdullah dan Abu Talhah ibnu Sahl Al-Ansanrimengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda tidaklah seseorang menghina seorang muslim di suatu tempat yang menyebabkan kehormatannya dilecehkan dan harga dirinya direndahkan, melainkan Allah Swt. akan balas menghinanya di tempat-tempat yang ia sangat memerlukan pertolongan-Nya. Dan tidaklah seseorang membela seorang muslim di suatu tempat yang menyebabkan harga diri dan kehormatannya direndahkan, melainkan Allah akan menolongnya di tempat-tempat yang ia sangat memerlukan Abu Daud meriwayatkan hadis ini secara munfarid tunggalWahai orang-orang yang beriman, jauhilah prasangka buruk terhadap orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa yang harus dihukum. Janganlah kalian menyelidiki dan mencari-cari aib dan cela orang-orang Muslim, dan jangan pula kalian saling menggunjing yang lain. Apakah salah seorang di antara kalian senang memakan bangkai saudaranya yang mati yang kalian sendiri sebenarnya merasa jijik? Maka bencilah perbuatan menggunjing, karena perbuatan menggunjing itu bagaikan memakan bangkai saudara sendiri. Peliharalah diri kalian dari azab Allah dengan menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan. Sesungguhnya Allah Mahaagung dalam menerima pertobatan orang-orang yang mau bertobat, lagi Mahaluas kasih sayang-Nya terhadap alam semesta. Bacaan Surat Al Hujarat Ayat 12 Arti Perkata Mufrodat Surat Al Hujarat Ayat 12 Terjemahan Surat Al Hujarat Ayat 12 Isi Kandungan Surat Al Hujarat Ayat 12 Tafsir Surat Al Hujarat Ayat 12 Asbabun Nuzul Surat Al Hujarat Ayat 12 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ Arti Perkata Mufrodat Surat Al Hujarat Ayat 12 Jangan menggungjingوَلا يَغْتَبْJauhilahاجْتَنِبُوْا MemakanيَأْكُلَPrasangkaالظَّنِّ Daging saudaranya yang sudah matiلَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًاJanganlah kamu mencari-cari kesalahanوَلا تَجَسَّسُوا Terjemahan Surat Al Hujarat Ayat 12 Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. Isi Kandungan Surat Al Hujarat Ayat 12 Pada QS al-Hujurat ayat 12 ini, Allah melarang orang-orang mukmin untuk 1 berprasangka buruk, 2 mencari-cari kesalahan orang lain, dan 3 saling menggunjingkan bergosip. Tiga perbuatan buruk ini biasanya terjadi secara beruntun. Dimulai dari berprasangka buruk kepada seseorang, kemudian mulai mencari-cari bukti dari prasangkanya dan setelah itu menggunjingkannya dalam perkumpulan yang tidak bermanfaat mubadzir. Tiga perbuatan buruk yang sering terjadi dalam perkumpulan-perkumpulan mubadzir ini sangat dilarang oleh Allah sehingga perbuatan itu diibaratkan/diumpaman oleh Allah SWT sebagai sesuatu tindakan yang menjijikan dan keji. Yani bagi orang-orang yang suka melakukan ketiga perbuatan buruk itu diibaratkan sebagai orang yang suka memakan daging dari bangkai saudaranya yang sudah mati. Perumpamaan ini sebagai perumpamaan yang begitu buruk dan kejam. Bahkan orang gila pun tidak pernah ada yang melakukan perbuatan seperti itu memakan bangkai saudaranya. Maka jika ada orang yang tetap suka menggunjingkan orang lain, artinya ia lebih buruk dari pada orang gila di sisi Allah SWT. Dan pada akhir QS al-Hujurat ayat 12 Allah memerintahkan kita semua untuk bertakwa kepada-Nya dengan tawaran bahwa Allah akan menerima taubatnya serta Allah akan melimpahkan kasih sayang-Nya. Makna bertakwa ada 2 dua yakni Melaksanakan segala perintah-NyaMenjauhi segala larangan-Nya. Taubat artinya kembali kepada Allah dengan melepaskan hati dari belenggu yang membuatnya terus-menerus melakukan dosa lalu melaksanakan semua hak Allah Azza wa Jalla. Syaratnya ialah meninggalkan dosa karena takut pada Allah, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya Ada pun yang dimaksud dengan kasih sayang ar-Rahim Allah ialah memberikan kasih sayang khusus kepada manusia yang beriman dan taat kepada-Nya. Ada beragam bentuk kasih sayang Allah yang khusus bagi orang beriman, di antaranya Hidayah, yakni petunjuk ke jalan yang benarKeselamatan di akhirat. Tafsir Surat Al Hujarat Ayat 12 Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa artinya, menjerumuskan kepada dosa, jenis prasangka itu cukup banyak, antara lain ialah berburuk sangka kepada orang mukmin yang selalu berbuat baik. Orang-orang mukmin yang selalu berbuat baik itu cukup banyak, berbeda keadaannya dengan orang-orang fasik dari kalangan kaum muslimin, maka tiada dosa bila kita berburuk sangka terhadapnya menyangkut masalah keburukan yang tampak dari mereka dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain lafal Tajassasuu pada asalnya adalah Tatajassasuu, lalu salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah Tajassasuu, artinya janganlah kalian mencari-cari aurat dan keaiban mereka dengan cara menyelidikinya dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain artinya, janganlah kamu mempergunjingkan dia dengan sesuatu yang tidak diakuinya, sekalipun hal itu benar ada padanya. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? lafal Maytan dapat pula dibaca Mayyitan; maksudnya tentu saja hal ini tidak layak kalian lakukan. Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya maksudnya, mempergunjingkan orang semasa hidupnya sama saja artinya dengan memakan dagingnya sesudah ia mati. Kalian jelas tidak akan menyukainya, oleh karena itu janganlah kalian melakukan hal ini. Dan bertakwalah kepada Allah yakni takutlah akan azab-Nya bila kalian hendak mempergunjingkan orang lain, maka dari itu bertobatlah kalian dari perbuatan ini sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat yakni selalu menerima tobat orang-orang yang bertobat lagi Maha Penyayang kepada mereka yang bertobat. Asbabun Nuzul Surat Al Hujarat Ayat 12 Asbabun Nuzul QS al-Hujurat ayat 12, diriwayatkan Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij “Dia mengemukakan bahwa ayat ini QS al-Hujurat 12 turun berkenaan dengan Salman al-Farisi yang bila selesai makan, suka terus tidur dan mendengkur. Pada waktu ada orang yang menggunjingkan perbuatannya. Maka turunlah ayat ini QS al-Hujurat 12 yang melarang seseorang mengumpat dan menceritakan keaiban orang lain”. Related postsSurat Luqman Ayat 15, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan, Tafsir dan Asbabun NuzulSurat Luqman Ayat 14, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Luqman Ayat 13, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Luqman Ayat 12, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Ar Rum Ayat 54, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Ar Rum Ayat 39, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan Tafsir Arti perkata surah al hujurat ayat 10 & 12arti perkata surah Al-hujurat ayat 12 arti per kata surah al-hujurat ayat 12arti per kata surah al-hujurat ayat 12Soal “Arti per kata surah al-hujurat ayat 12”—————————————————–Jawaban PENDAHULUANPEMBAHASANKESIMPULAN -> Cek lebih detil nya di belahan gambar ya PELAJARI LEBIH LANJUTDETAIL JAWABANarti perkata surah al hujurat ayat 12 10. Kamar-kamar Al-Ĥujurāt10 – Orang-orang beriman itu sebetulnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu & takutlah terhadap Allah, biar ananda mendapat Kamar-kamar Al-Ĥujurāt11 – Hai orang-orang yg beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yg lain, boleh jadi yg ditertawakan itu lebih baik dr mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yg direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri & jangan mengundang dgn gelaran yg mengandung ajukan. Seburuk-buruk panggilan yaitu panggilan yg jelek sehabis akidah & barangsiapa yg tak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yg kamar-kamar Al-Ĥujurāt12 – Hai orang-orang yg beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dr purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang & janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara ananda yg suka mengkonsumsi daging saudaranya yg sudah mati? Maka tentulah ananda merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. arti perkata surah Al-hujurat ayat 12 hai orang2 yg beriman , jauhilah pada umumnya purba sangka sebab sebagian dr purba sangka itu dosa. & janganlah mencari-cari kejelekan orang & janganlah menggunjingkan satu sama lain. adakah seorang diantara ananda yg suka memakan daging saudaranya yg sudah mati ? maaka tentulah ananda merasa jijik kepadanya & bertakwalah pada ALLAH maha peserta taubat lagi maha artinya arti per kata surah al-hujurat ayat 12 Hai orang-orang yg beriman, jauhilah kebanyakan dr dugaan. Sesungguhnya sebagian dr praduga itu adalah dosa, & janganlah ananda mencari-cari kesalahan orang lain, & janganlah sebagian ananda menggunjing sebagian yg lain. Sukakah salah seorang di antara ananda mengkonsumsi daging saudaranya yg sudah mati? Maka tentulah ananda merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” Al-Hujurat [49] 12 arti per kata surah al-hujurat ayat 12 Soal Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Halo adik-adik para pejuang pencari ilmu, bagaimana kabarnya ?. kali ini Insha Allah kakak akan membantu menjawab pertanyaan adik-adik diatas yaitu “Arti per kata surah al-hujurat ayat 12” Yukj langsung saja kita bahas ! —————————————————– Jawaban PENDAHULUAN Surah Al Hujurat merupakan surah ke 4, yg terletak pada juz 26 dlm Al Alquran. Surah in iterdiri dr 18 ayat yg memiliki arti kamar-kamar. Surah in itergolong surah madaniyah, yg memiliki arti surah ini turun di madinah. PEMBAHASAN Surah Hujurat ayat 12 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ ________________________________________ Hai orang-orang yg beriman, jauhilah pada umumnya purba-sangka kecurigaan, sebab sebagian dr purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kejelekan orang & janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara ananda yg suka mengkonsumsi daging saudaranya yg sudah mati? Maka tentulah ananda merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Dalam tafsir jalalyn dijelaskan bahwa dlm surah ini Allah Subhanahu wa Taala menegur umatnya yg suka berprasangka jelek terhadap saudaranya atau orang lain atau disebut dgn suudzon, selain itu dlm ayat ini pula melarang untuk membicarakan kejelekan orang lain atau disebut dgn Ghibah. Untuk terjemahan perkata kakak lampirkan di dlm lampiran ya ! KESIMPULAN Surah Al Hujarat ayat 12 merupakan ayat yg menyuruh untuk menjauhi buruk sangka & ghibah, alasannya jelek sangka & ghibah mampu membawa pada kemudhorotan yg lebih besar. -> Cek lebih detil nya di belahan gambar ya <- PELAJARI LEBIH LANJUT Demikian tanggapan kakak, mudah-mudahan mampu menolong, nah adik-adik untuk soal-soal kasus agama lain, adik-adik mampu cek link dibawah ini yaa. Insha ALLAH jawaban-jawabannya khair sebab sudah terverifikasi oleh team rizalhadizan . cekidot ! Lafaz dibawah ini yg mempunyai arti “dan pergaulilah mereka berdua” yakni.. cek di sini Ayat yg diturunkan di Mekah sebelum diharamkan khamr yakni cek di sini Jelaskan asbabun nuzul surah al imron ayat 190-191 cek di sini Oke adik adik Semangat!!! optitimcompetition ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… DETAIL JAWABAN Kelas XI Pelajaran Agama Kategori Bab 1 – Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup Kata Kunci arti perkata surah al hujarat ayat 12 Kode arti perkata surah al hujurat ayat 12 Hai orang-orang yg beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, alasannya adalah sebagian dr purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang & janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara ananda yg suka memakan daging saudaranya yg sudah mati? Maka tentulah ananda merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

arti al hujurat ayat 12 perkata